Bisikan Hati Cetusan Naluri..... Bibir Tak Bisa Bicara Bahasa Rasa
Dalam keadaan termangu sorang diri sambey menongkat dagu aku di kejutkan dengan deringan handphone yang aku letak bersebelahan dengan kibod. Menjeling nama yang terpamir di screen handphoneku membuatkan aku merasa rimas. Hari ini saja dah 3x dia call dan ketiga tiga kali aku biarkan saja sehingga panggilan itu terputus sendiri.
Petang semalam aku masih lagi melayan panggilannya dan di pertengahan perbualan dia menegur caraku yang macam acuh tak acuh melayan dia dan akhirnya kami bertekak. Mungkin dia call hari ini untuk meminta maaf atau mungkin untuk menyambung pertekaran semalam..hurmm entahlah..malas aku memikirkannya.
Issue yang buat kami bertekak ialah tentang "janji". Kami berdiskusi tentang permasalahan janji dan tetiba entah kenapa dia macam menyindir aku dan apa lagi aku pun hangin ler hehehe
Ko orang pernah tak meletakkan 100% kepercayaan terhadap janji2 yang kau orang terima? Dulu aku bukan lah jenis yang terlalu mengharap sesuatu janji itu menjadi kenyataan. Tapi entah sekarang aku terlalu berharap janji orang terhadap aku. Sekarang ini baru aku sedar sikap terlalu mengharap akan janji orang akan merosakkan diriku sendiri. Aku plak jenis kalau orang itu tak dapat menepati janji dia aku rasa sudah tidak ada apa lagi yang perlu aku tunggu..maksudnya segala perasaan aku terhadap perhubungan atau persahabatan sudah menjadi tawar hilang serinya dan ramai yang mengatakan sikap aku tu salah tapi tak kisah lah yang pasti untuk berhadapan dengan orang yang sudah mungkir janjinya dengan aku buat aku rasa kehilangan diri dan juga kehilangan kata-kata hehehe..
Oh dunia ini penuh kepalsuan
Oh mungkinkah tiada keikhlasan
apakah ini suatu pembalasan
kusadar kebesaranMu Tuhan
aku bagai seorang kembara jalanan
terombang ambing di lautan gelora
mencari kebahagiaan
dahan untuk menumpang kasih
mungkinkah suratan hidup kan selalu sendirian
Reff :
hati membeku mengingatkan kata janji manismu
ku dilambung angan-angan
belaian kasih sayang suci darimu
oh kejamnya
lidah tidak bertulang
ucapan cinta mengiris kalbu
ku kan pergi membawa diri
cinta di hati terkubur lagi
tidak ku pahami mengapa terjadi
peristiwa pahit menggores hati
perjalanan hidup ini sudah tertulis
ku tempuhi dengan kesabaran
ku sadar kebesaranMu Tuhan
Labels: Jeritan Hatiku