Friday, June 17, 2011

Jom kongsi nilai murni di sebalik cerita

*****

Mungkin ada di antara kita yang masih ingat, sewaktu kecil dulu, sebelum kita melelapkan mata, pasti ibu kita akan bercerita. Tidak kisahlah apa jenis cerita yang akan diutarakan. Mungkin cerita kisah para Nabi, kisah para sahabat Rasulullah, cerita dongeng dan sebagainya.

Mungkin anda juga pernah mendengar atau terbaca cerita mengenai kucing dan tikus ?
Kisahnya berkisar mengenai sang kucing penjaga rumah yang sangat dipercayai oleh majikannya dan seekor tikus pencuri makanan yang cukup cerdik.

Setelah siap menyediakan hidangan makan malam, belum pun sempat sang majikan menjamah hidangannya, dia terpaksa keluar atas urusan yang tidak dapat dielakkan. Oleh itu dia telah mengamanahkan kepada sang kucing untuk menjaga makanan dari sang tikus.

Kucing itu pun berjanji pada dirinya sendiri bahwa dia akan menjaga amanah tuannya dengan rasa begitu bangga kerana tuannya memasrahkan keamanan makanan tersebut sepenuhnya kepadanya.

Ternyata, di saat yang sama, si tikus pencuri yang cerdik mengetahui hal itu. Tentunya, si tikus tak mahu membuang waktu dengan kesempatan yang ada di depan mata begitu saja. ia pun mengatur strategi untuk melahap makanan yang ada di atas meja.

Dengan penuh keberanian dan perancangan, si tikus melancarkan misinya. Di saat si kucing lengah itulah si tikus mencuri satu-persatu makanan yang ada di atas meja dan membawanya ke tempat persenbunyiannya.

Belum sempat sang tikus menyudahkan misinya, perkara tersebut telah disedari oleh sang kucing. Dengan wajah penuh geram sang kucing mengejar si tikus. Tidak mahu mati dimakan sang kucing, tikus itu berlari sepantas yang mampu untuk menyelamatkan dirinya.

Sayangnya, langkah si tikus tidaklah stangkas langkah sang kucing. Sehingga adegan kejar-mengejar itu pun berakhir dengan tertangkapnya si tikus.

Akan tetapi, walaupun si tikus telah ditawan, dia masih berusaha untuk memboloskan dirinya. Pada hemat si tikus yang cerdik itu, kalau berlawan dari segi fizikal, tidak mungkin dia akan menang, si tikus pun mencari helah. Dan dia berkata kepada sang kucing. “Tolong lepaskan saya. Saya tidak akan mengulanginya lagi.” Sang kucing menjawab. “Apa jaminannya? ” Si tikus tidak mau menyerah begitu saja. ia menjawab. “Bagaimana kalau saya beri tuan sebahagian dari makanan itu. Bukankah tuan juga belum pernah makan makanan itu.?”

Mendengar saja tawaran yang diberikan, dia tidak ingat lagi akan janjinya kepada majikannya. Sang kucing pun menerima tawaran si tikus. Dia melepaskan si tikus hanya kerana si tikus memberinya sepotong ikan masin/kering saja. padahal yang dicuri si tikus lebih dari itu.
Maka terlepaslah si tikus dari tawanan sang kucing, si tikus tertawa terbahak-bahak merasa menang kepada si kucing. Sedang si kucing hanya mendapat sepotong ikan masin/kering dan akan menerima omelan dan hukuman dari sang majikan.

Dari cerita di atas memanglah sebuah cerita yang biasa saja, namun apa yang boleh kita simpulkan kadangkala kerakusan akan harta dan kesenangan duniawi boleh membuat kita lupa akan amanah dan tanggungjawab. Memang betul wang atau duit sememangnya tidak bernyawa tetapi wang / duit sangat berkuasa.”

Abad ini, saya merasakan kehadiran kisah sang kucing dengan si tikus. Namun bukan di dalam sebuah cerita dongeng. Melainkan di dunia nyata. Dunia di mana masih banyak tikus-tikus pencuri dan professional juga cerdik pula, dunia di mana tidak sedikit pula kucing-kucing yang loyalitnya rendah dan juga rakus.

Lihatlah disekeliling kita, mungkin anda juga akan menyedari dengan apa yang saya utarakan. Pun begitu, perkongsian ini tidak bermakna untuk menyentuh sesiapa jauh sekali untuk mengwujudkan sentimen memandang serong kepada orang lain, Cuma dalam apa jua yang kita lakukan, dalam keghairahan kita mengejar kebahagian dan kegembiraan duniawi janganlah pulak kita merendahkan nilai yang ada dalam diri kita.

Akhir sekali saya tinggalkan anda semua dengan kata-kata ini. Jangan sedih kerana kita tidak dapat melakukan sesuatu seperti orang lain kerana memang tidak memiliki kemampuan untuk itu, tetapi apa yang kita dapat lakukan, lakukanlah itu dengan sebaik-baiknya. dan jangan sombong jika kita merasa banyak melakukan beberapa hal berbanding orang lain, kerana orang yang tinggi hati akan direndahkan, dan orang yang rendah hati pasti akan ditinggikan.

oleh : Ima Harlina

0 Comments:

Post a Comment